Sahabat pandawa pernahkah mendengar penyakit Rubella? Penyakit ini sempat ramai di pertengahan tahun 2019 dimana sebanyak 5000 orang positif terjangkit penyakit ini. Penyakit Rubella atau dikenal campak Jerman ini merupakan penyakit infeksi virus yang terbilang baru dimana penyebarannya sangat cepat dan sempat menghebohkan seluruh dunia.
Penyakit rubella atau campak Jerman ini pasalnya bisa menyerang anak-anak dan ibu hamil. Bahkan pada ibu hamil bisa menimbulkan gangguan pada janin yang dikandungnya.
Penularannya begitu cepat melalui droplet atau percikan air liur di udara yang dikeluarkan pengidap, dengan cara bersin maupun batuk. Bahkan melalui penggunaan alat makan, menyentuh mata, hidung, dan mulut setelah menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus rubella.

Apa itu penyakit rubella?
Penyakit rubella yang menular ini disebabkan oleh virus. Meski dikenal dengan campak Jerman, faktanya virus yang membawa penyakit rubella ini berbeda dengan campak pada biasanya.
Indonesia juga telah berkomitmen guna mencapai pengurangan penyakit campak (measles) dan pengendalian penyakit Rubella (Congenital Rubella Syndrome) pada tahun 2020 ini. Salah satu strateginya dengan melaksanakan Kampanye dan Introduksi Imunisasi MR (Measles Rubella).
Kemunculannya diawali dengan tubuh demam serta adanya ruam-ruam merah pada kulit. Virus ini biasanya menyerang anak-anak hingga orang dewasa yang mana memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Penyakit rubella sering menyerang balita yang belum diberi vaksin campak, gondok, maupun rubella. Maka itu sangat penting melakukan vaksin sejak awal, begitupun pada keluarga yang menginginkan anak, ada baiknya melakukan pengecekan kesehatan menyeluruh guna mengetahui kesehatan.
Fakta pada Ibu Hamil
Virus Congenital Rubella Syndrome (CRS) atau rubella dapat menular melalui udara ketika orang yang mengidapnya batuk maupun bersin. Tubuh manusia menjadi tempat satu-satunya yang pas untuk virus rubella berdiam.
Rubella terbilang berbahaya bagi ibu hamil dan juga janinnya seperti yang sudah disebutkan. Bagi orang yang belum melakukan vaksin virus rubella mempunyai risiko besar untuk terkena penyakit ini.
Penyakit Rubella bisa menjadi sangat berbahaya pada ibu hamil yang mengalaminya pada awal kehamilan, apalagi pada 12 minggu pertama atau trimester pertama. Kemudian, virus rubella pun memengaruhi banyak hal yang mungkin terjadi pada bayi yang sedang berkembang.
Cacat lahir yang biasanya terjadi ketika ibu hamil mengidap virus ini seperti anak mengalami gangguan pendengaran, katarak, cacat jantung, dan berat badan lahir rendah. Bila sudah berada pada tahap komplikasi, kemungkinan bayi tersebut bisa mengalami kerusakan otak, radang paru-paru, autisme, hingga diabetes mellitus.
Gejala penyakit rubella
Menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia mencatat setidaknya ada 100.000 bayi di dunia yang lahir dengan sinfrom rubella kongenital atau CRS.
Anak yang terinfeksi penyakit rubella mengalami gejala yang lebih ringan dibanding orang dewasa. Beberapa pengidap bisa saja tak merasakan gejala walaupun bisa menularkan virus rubella pada orang lain di sekitaranya. Begitupun pada ibu hamil yang tidak sadar bila sudar terpapar virus rubella, maka otomatis juga janinnya terjangkit virus ini.
Virus rubella membutuhkan waktu selama 14-21 hari sejak terjadi paparan hingga menimbulkan gejala. Selanjutnya, virus rubella ini membutuhkan rentan waktu 5 hari-1 minggu untuk bisa menular ke seluruh tubuh dan menularkan orang lainnya. Adapun gejala umum dari rubella yang perlu diwaspadai:
- Demam;
- Sakit kepala;
- Hidung tersumbat atau pilek;
- Tidak nafsu makan;
- Mata merah;
- Bengkaknya kelenjar getah bening pada telinga dan leher;
- Ruam atau bintik kemerahan di tubuh yang bisa menyebar ke area wajah, tangan, dan kaki;
- Nyeri persendian, banyak terjadi pada remaja wanita yang mengidap rubella.
Penyebaran dan Penularan Virus Rubella
Seperti yang disebutkan di atas, virus rubella ini menyebar dengan sangat cepat dan bisa ditularkan melalui udara. Sahabat pandawa harus berhati-hati karena virus rubella bisa saja berpindah dari individu ke individu lainnya melalui media udara.
Air liur juga disebutkan dapat menjadi media penyebaran dan penularan penyakit rubella ini. Terapkan gaya hidup yang sehat dan biasakan untuk tidak berbagi barang atau peralatan makanan karena bisa menyebabkan virus rubella berpindah dengan cepat.
Untuk menghindari penularan baiknya pengidap rubella sebaiknya tidak beraktivitas ke luar hingga pulih dan sembuh.
Diagnosis
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk melihat kondisi dari penyakit ini. Terkadang juga dokter akan melakukan pengambilan sample air liur ataupun darah, yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.
Penanganan di Klinik Pandawa
Bila Sahabat Pandawa mengalami atau merasakan gejala penyakit rubella seperti di atas maka bisa konsultasikan langsung dengan dokter khusus kulit dan kelamin.
Kunjungi Klinik Pandawa untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat. Memiliki dokter bersertifikasi dan berpengalaman di bidangnya, menjadikan Klinik Pandawa menjadi pilihan tepat untukmu berobat.
Segala penyakit kulit dan penyakit menular seksual dapat Kami tangani. Untuk berkonsultasi gratis dengan dokter Kami, silakan klik Konsultasi Online Gratis atau hubungi kami melalui WA/ SMS/ TLP di nomor 0821-1141-0672. Kami siap melayani.